Monday, May 17, 2010

5 Milyarder Dunia Yang Hidupnya Sederhana !

Setidaknya sekali
dalam hidup -
mungkin sekali
seminggu ataupun
sekali dalam sehari
- anda pernah
berfantasi memiliki
banyak. Apa yang
akan anda lakukan jika anda memiliki uang jutaan
atau bahkan miliaran (dlm USD)? Percaya atau
tidak, ada millionaires dan billionaires yang hidup
relatif normal, spt orang-orang pada umumnya.
Marilah kita lihat beberapa orang kaya yang hidup
hemat / sederhana.
Warren Buffet
Jutaan orang membaca buku Buffet dan
mengikuti perkembangan perusahaannya,
Berkshire Hathaway's. Tetapi rahasia sebenarnya
dari Buffet mungkin adalah kesederhanaannya.
Buffet, yang diperkirakan memiliki kekayaan $47
milyar, menghindari rumah dan
barang-barang mewah. Dia dan istrinya masih
tinggal di rumah sederhana di Omaha, Nebraska
yang dibeli hanya dengan harga $31.500 lebih
dari 50 thn yang lalu.
Walaupun dia makan malam di restoran-restoran
terbaik di seluruh dunia, jika diberi pilihan dia akan
memilih burger dan kentang goreng ditemani
dengan cherry coke dingin. Ketika ditanya
mengapa dia tidak memiliki yacht, dia menjawab
"Mainan kebanyakan hanya akan membuat anda
kesal". (Cari tahulah bagaimana dia mulai dari
menjual minuman ringan sampai akhirnya
membeli perusahaan-perusahaan dan
menghasilkan milyaran dolar.
Carlos Slim
Ketika seluruh orang hanya mengenal Bill Gates,
dan tidak mengenal Carlos Slim. Tetapi ini adalah
sebuah nama yang patut diketahui. Slim, seorang
Meksiko, baru ditetapkan sebagai orang paling
kaya sedunia - betul, lebih kaya dari penemu
Microsoft yang terkenal. Slim memiliki kekayaan
lebih dari $53 milyar dan walaupun mampu, dia
tidak membeli barang-barang mewah. Dia,
seperti Buffet, tidak memiliki yacht atau pesawat
terbang dan dia telah tinggal di rumah yang sama
selama lebih dari 40 tahun.
Ingvar Kamprad
Penemu perabotan Swedia yang fenomenal Ikea
mencatat sukses dengan perabotan anda-rakit-
sendiri yang terjangkau. Bagi Kamprad,
bagaimana menghemat uang bukan hanya untuk
pelanggannya. Dia pernah di - quote "Orang2 Ikea
tidak mengendarai mobil
mewah atau tinggal di hotel mewah." Hal tersebut
juga berlaku bagi penemunya. Dia naik pesawat
bisnis dan ketika butuh untuk pergi ke dalam kota,
dia naik bus atau dengan Volvo 240GL nya yang
berumur 15 tahun.
Chuck Feeney
Tumbuh dewasa pada masa The Depression
sebagai orang Amerika-Irlandia mungkin
berkaitan dengan kesederhanaan Feeney. Dengan
motto "Saya pergi utk bekerja keras, bukan utk
kaya", co-founder dari Duty Free Shoppers diam-
diam telah menjadi milyuner
tetapi lebih diam-diam lagi dalam memberikan
kekayaannya melalui yayasannya, Atlantic
Philanthropies. Selain memberikan lebih dari $
600 juta kepada alma mater-nya Cornell
University, dia telah memberikan miliaran dolar
untuk sekolah, departemen penelitian dan rumah
sakit.
Enggan menghabiskan jika ia tidak harus, Feeney
mengalahkan Buffet dan Kamprad dalam kategori
sumbangan, hanya kalah dari Yayasan Ford dan
Yayasan Bill dan Melinda Gates. Mr. Feeney
terbang dengan pesawat kelas ekonomi, membeli
pakaian dari toko retail, dan tidak
menghamburkan uang utk lemari sepatu yang
luas, berkata "anda hanya dapat memakai
sepasang sepatu pada saat yang sama." Dia
membesarkan anak-anaknay dengan cara yang
sama, menyuruh mereka bekerja pekerjaan
musim panas yang sama dengan kebanyakan
remaja.
Frederik Meijer
Jika anda tinggal di Midwest, kemungkinan besar
anda akan belanja di Meijer's chain of grocery
stores. Meijer memiliki kekayaan lebih dari $5
milyar dan hampir hampir setengah kekayaannya
itu dikumpulkan ketika semua orang menyaksikan
pendapatan bersih mereka jatuh di tahun 2009.
Seperti Buffet, Meijer membeli mobil dengan
harga yang beralasan dan
menggunakan mobil tersebut sampai rusak, dan
sama seperti Kamprad, Meijer memilih motel-
motel yang terjangkau ketika berpergian untuk
kerja. Juga seperti Chuck Feeney, daripada
memboroskan uangnya Mr. Meijer memfokuskan
pada hal-hal yang berguna untuk masyarakat.
Garis Besarnya
Rahasia kecil dari beberapa orang paling kaya di
dunia adalah mereka jarang bersikap seperti
orang paling kaya. Daripada memboroskan uang,
mereka sibuk mencari tahu bagaimana
menyimpan dan menginvestasikan uangnya agar
memiliki lebih banyak lagi
di masa depan. Hal itu adalah suatu kebiasaan
yang mungkin anda ingin pertimbangkan untuk
dilakukan jika ingin membangun gudang uang
anda sendiri.

Sunday, May 16, 2010

Apakah mayat berjalan Toraja tertangkap kamera?



Tulisan ini benar-benar terlambat. Namun,
walaupun sudah sering dan bahkan sudah
cukup lama diberitakan, saya masih
menerima email pertanyaan mengenai
mayat berjalan tanah Toraja. Awalnya, saya
sama sekali tidak berniat untuk menulis
soal ini karena saya enggan mengomentari
soal-soal mistik. Tapi, sepertinya
pertanyaan yang masuk rata-rata berkisar
pada masalah foto. Jadi, saya menghabiskan
dua hari ini untuk mencari informasi
mengenai Toraja dan berusaha menjawab
pertanyaan apakah foto itu menunjukkan
mayat yang berjalan di tanah Toraja?
Jadi, sayapun memutuskan untuk menulis soal
ini. Namun, saya hanya akan membatasi soal foto
sang mayat. Ada dua pertanyaan yang akan saya
jawab.
1. Apakah foto itu menunjukkan prosesi mayat
yang sedang berjalan?
2. Kalau tidak menunjukkan mayat yang
sedang berjalan, prosesi apakah yang
sedang tergambar di foto tersebut?
(Warning: Tulisan ini berisi foto-foto yang kurang
menyenangkan untuk dilihat. Jadi, kalau kalian
yang membaca ini sedang makan, sebaiknya
kalian selesaikan dulu, baru membaca)
Sebelumnya, mari kita lihat kutipan dari kisah
yang beredar luas. Ada beberapa versi yang
beredar. Namun, saya akan mengutip dari email
yang saya terima dari pembaca.
Konon disebuah gua di desa Sillanang sedjak
tahun 1905 telah ditemukan majat manusia jang
utuh, tidak busuk sampai sekarang. Majat itu tidak
dibalsem seperti jang dilakukan orang-orang
Mesir Purba bahkan tidak diberi ramuan apapun.
Tapi bisa tetap utuh.
Menurut pendapat Tampubolon, kemungkinan
ada sematjam zat digua itu jang chasiatnja bisa
mengawetkan majat manusia. Kalau sadja ada
ahli geologi dan kimia jang mau membuang
waktu menjelidiki tempat itu, agaknja teka teki gua
Sillanang dapat dipetjahkan.
Di samping majat jang anti husuk, ada pula majat
manusia jang bisa berdjalan diatas kedua kakinja,
bagaikan orang hidup jang tidak kurang suatu
apa. Kalau mau ditjari djuga perbedaannja, ada,
tapi tidak begitu kentara. Konon menurut
Tampubolon, sang majat berdjalan kaku dan
agak tersentak-sentak.
Dan dalam perdjalanan itu ia tidak bisa sendirian,
harus ditemani oleh satu orang hidup jang
mengawalnja, sampai ketudjuan achir jaitu
rumahnja sendiri. Mengapa harus demikian?
Tjeritanja begini. Orang-orang Toradja biasa
mendjeladjah daerahnja jang bergunung-gunung
dan banjak tjeruk itu hanja dengan berdjalan kaki.
Dari zaman purba sampai sekarang tetap begitu.
Mereka tidak mengenal pedati, delman, gerobak
atau jang sematjamnja. Nah dalam perdjalanan
jang berat itu kemungkinan djatuh sakit dan mati
selalu ada.
Supaja majat tidak sampai ditinggal didaerah jang
tidak dikenal (orang Toradja menghormati roh
setiap orang jang meninggal) dan djug supaja ia
tidak menjusahkan manusia lainnja (akan sangat
tidak mungkin menggotong terus-menerus
djenazah sepandjang perdjalanan jang makan
waktu berhari-hari), maka dengan satu ilmu gaib,
mungkin sedjenis hipnotisme menurut istilah
saman sekarang, majat diharuskan pulang
berdjalan kaki dan baru berhenti bila ia sudah
meletakkan badannja didalam rumahnja sendiri.
Tulisan di atas kemudian disertai dengan sebuah
foto.
Membaca kalimat di atas, saya cukup heran
dengan ejaan yang digunakan. Namun, ternyata
berita tersebut memang dimuat di berbagai blog
dengan ejaan seperti itu. Mengapa ini bisa terjadi?
Jawabannya cukup sederhana.
Tulisan ini pertama kali dimuat di internet oleh
torajacybernews.blogspot.com dan disitu
disebutkan kalau tulisan itu adalah saduran dari
sebuah tulisan lama bertanggal 19 Februari 1972.
Ejaan yang kita kenal sekarang atau Ejaan yang
disempurnakan (EYD) diresmikan penggunaannya
pada tanggal 16 Agustus 1972. Dengan demikian,
cerita di atas masih menggunakan ejaan
sebelumnya, yaitu ejaan Republik.
Jadi, sekarang kalian tahu mengapa tulisan di atas
menggunakan ejaan yang cukup asing.
Karena itu pula, foto tersebut tidak berkaitan
dengan isi tulisan itu karena foto tersebut jelas
bukan berasal dari kamera tahun 1972.
Nah, sekarang masuk ke pertanyaan
pertama: apakah foto di atas menunjukkan
foto mayat berjalan?
Menurut saya Tidak.
Apa yang terjadi sebenarnya adalah sebuah
prasangka. Bayangkan, sebuah artikel mengenai
mayat berjalan yang disertai sebuah foto mayat
yang sedang berdiri. Bukankah itu akan membuat
kita menganggapnya sebagai foto mayat
berjalan? Walaupun sebenarnya belum tentu.
Contoh lain: Misalnya, ada sebuah berita
mengenai seorang perampok yang tertangkap
polisi. Lalu pada berita tersebut, dilampiri sebuah
foto yang menunjukkan seorang pria
bertampang sangar. Apa yang terpikir oleh kalian?
Kalian akan menganggap pria itu sebagai
perampok yang tertangkap. Padahal bisa saja ia
adalah polisi berpakaian preman yang telah
menangkap perampok itu.
Soal prasangka seperti ini sudah pernah saya
bahas sedikit di postingan mengenai penemuan
jejak tapak kaki raksasa di Aceh.
Coba lihat foto di atas. Ada dua hal yang bisa
menjadi petunjuk.
Pertama, mayat wanita tersebut terlihat
seperti mumi. Ini artinya ia telah meninggal
dalam waktu yang cukup lama.
Kedua, pada foto itu, terlihat adanya sebuah
peti mati di kanan bawah. Peti mati tersebut
terlihat kotor. Ini menunjukkan kalau peti
mati itu telah digunakan untuk waktu yang
cukup lama.
Kedua petunjuk ini bertentangan dengan cerita
mengenai mayat berjalan di atas. Di cerita itu,
dikisahkan kalau orang Toraja yang merantau dan
meninggal dalam perjalanannya, supaya tidak
meninggal di tanah asing dan tidak merepotkan
orang lain, dengan suatu ilmu gaib akan dibuat
berjalan sendiri hingga sampai ke rumahnya
untuk mendapatkan proses pemakaman yang
layak.
Itu artinya, mayat berjalan Toraja adalah
mayat yang masih baru meninggal dan
belum pernah ditaruh ke dalam peti. Ini
tidak sesuai dengan foto yang kita miliki.
Lagipula, torajacybernews tidak pernah
menyebutnya sebagai foto mayat berjalan.
Lalu, pertanyaan keduanya. Jika bukan
menunjukkan mayat berjalan, prosesi
apakah yang ditunjukkan oleh foto di atas?
Saya percaya kalau foto tersebut menunjukkan
bagian dari tradisi Toraja yang disebut Ma'nene,
sejenis tradisi penghormatan kepada leluhur yang
telah meninggal. Bagian dari tradisi ini adalah
mengeluarkan jenazah anggota keluarga yang
telah lama meninggal dari makam dan mengganti
pakaiannya sebagai bentuk penghormatan kepada
mereka.
Tradisi Ma'nene pernah ditulis secara singkat oleh
liputan6.com pada bulan Agustus 2005. Dari
tulisan yang dibuat oleh Liputan6.com tersebut,
sepertinya ada deskripsi yang mirip dengan apa
yang tergambar di foto kita. Ini kutipannya:
Kini, tiba saatnya keluarga Tumonglo menjalani
ritual inti dari Ma`nene. Di bawah kuburan
tebing batu Tunuan, keluarga ini berkumpul
menunggu peti jenazah nenek Biu--leluhur
keluarga Tumonglo yang meninggal dunia
setahun lalu--diturunkan. Tak jauh dari tebing,
kaum lelaki saling bergandengan tangan
membentuk lingkaran sambil melantunkan
Ma`badong. Sebuah gerak dan lagu yang
melambangkan ratapan kesedihan mengenang
jasa mendiang yang telah wafat sekaligus
memberi semangat pada keluarga almarhum.
Bersamaan dengan itu, peti jenazah pun mulai
diturunkan dari lubang batu secara perlahan-
lahan. Peti kusam berisi jasad nenek Biu. Keluarga
Tumonglo mempercayai bahwa ada kehidupan
kekal setelah kematian. Sejatinya kematian
bukanlah akhir dari segala risalah kehidupan.
Karena itu, menjadi kewajiban bagi setiap
keluarga untuk mengenang dan merawat jasad
leluhurnya meski sudah meninggal dunia
beberapa tahun lalu. Dalam ritual ini, jasad
orang mati dikeluarkan kembali dari
tempatnya. Kemudian, mayat tersebut
dibungkus ulang dengan lembaran kain baru
oleh masing-masing anak cucunya.
Kutipan selanjutnya:
Acara dilanjutkan dengan membuka dua peti
yang berisi jasad leluhur. Mayat yang sudah
meninggal setahun yang lalu itu dibungkus
ulang dengan kain baru. Perlakuan itu diyakini
atas rasa hormat mereka pada leluhur semasa
hidup. Mereka yakin arwah leluhur masih ada
untuk memberi kebaikan.
Selain di liputan6.com, saya menemukan tulisan
lain mengenai proses penggantian pakaian
jenazah yang ditulis oleh Eko Rusdianto di
ekorusdianto.blogspot.com. Eko bahkan
melampirkan dua foto yang menunjukkan
prosesi yang sangat mirip dengan yang
tergambar di foto kita.
Eko menceritakan mengenai mayat yang sedang
dibersihkan:
Namanya Bapak Lambaa, meninggal usia 70
tahun. Tingginya sekitar 165 cm. Keluarganya
menggulung celana dengan perlahan hingga
lutut. Yang lain ikut mendandani Ambe Lambaa.
Pakaian usang yang dikenakannya bertahun-
tahun sekarang ikut diganti. Kaos kaki, jas,
celana luar dan dalam. Hingga rambut harus
disisir.
Kini bapak Lambaa kembali menggunakan
pakaian bersih. Perlahan-lahan ditidurkan
kembali pada rumah petinya.
Jadi, bukankah foto misterius kita lebih sesuai
dengan deskripsi jenazah yang sedang
dibersihkan dan diganti pakaiannya dibanding
mayat berjalan?
Namun, sebelumnya, saya perlu menegaskan
kalau saya sama sekali tidak kesulitan menerima
ide adanya ilmu gaib yang bisa membuat mayat
berjalan sendiri. Jadi, tulisan ini tidak bermaksud
untuk menyangkal adanya tradisi itu.
Seperti yang saya katakan di atas, semua ini
hanya pendapat saya pribadi. Jika berbicara soal
tradisi daerah, saya yakin, pembaca yang asli
Toraja akan lebih mengerti. Jadi, jika saya
melakukan kesalahan dalam tulisan ini, dengan
senang hati saya menerima koreksi.

Saturday, May 15, 2010

Telkomsel gratizan update

bagi anda yang hobi facebook'an...dengan handphone..tapi ini khusus untuk telkomsel. Telkomsel memberikan facebook gratisan silakan akses ke: 0.facebook.com ndak gratis 100persen cuma kepotong 1-5kb bagi anda yg tau tentang OPERA MINI handler kini ada trik terbaru gratisan telkomsel jika sebelum chatbox.telkomsel.com udah co.id kini kita tinggal mengganti dengan mini.opera.com bisa buat download,browsing,upload bagi yg gk punya aplikasi ini download di www.4shared.com masukan kata kunci opera mini handler lalu search

http server: http://mini.opera.com@server5.operamini:80/

socket server: socket://mini.opera.com@server5.operamini:1080

front query: mini.opera.com@
trik ini buat opera mini 5 handler

kalo buat opera mini 4 handler tinggal ganti serverx jd server4

WOW!!.. 22 tahun Memanjangkan Rambut.. Dipotong Disumbangkan ke Badan Amal.. [FOTO]




WOW!!.. 22 tahun Memanjangkan
Rambut.. Dipotong Disumbangkan
ke Badan Amal.. [FOTO]
WOW!!.. 22 tahun Memanjangkan
Rambut.. Dipotong Disumbangkan
ke Badan Amal.. [FOTO]
WOW!!.. 22 tahun Memanjangkan
Rambut.. Dipotong Disumbangkan
ke Badan Amal.. [FOTO]..
Rambutnya telah dibiarkan
tumbuh memanjang selama 22
tahun lamanya, tapi hilang hanya
dalam beberapa menit.
Penggemar Reggae Paula Jamison
rambutnya mulai dibiarkan
memanjang sejak usia 17
sepanjang 4ft 9in, hampir setinggi
badannya.
Tapi ibu dari satu anak tersebut
senang berpisah dengannya
setelah disumbangkan untuk amal
terinspirasi oleh teman yang
berjuang melawan kanker.
Nyonya Jamison, dari Stockport,
Greater Manchester, melelang
seharga £ 1.600 untuk mengingat
Anita Swan temannya, yang
meninggal karena leukemia.
WOW!!.. 22 tahun Memanjangkan
Rambut.. Dipotong Disumbangkan
ke Badan Amal.. [FOTO]
“Ketika Anita masih hidup kami
terlibat percakapan dan dia berkata
aku tidak pernah memotong
rambut untuk siapa pun kecuali
untuknya,” kata dia. “Dia benar-
benar mengilhami saya jadi saya
melakukannya untuk dirinya dan
juga bagi saya. Saya pikir dia akan
sangat senang. “
Nyonya Jamison, 39, mengatakan
ia masih menyesuaikan diri
dengan perubahannya. “Aku selalu
suka memiliki rambut gimbal
panjang tetapi pada musim panas
kepala saya terasa sangat panas
dan berat,” katanya.
WOW!!.. 22 tahun Memanjangkan
Rambut.. Dipotong Disumbangkan
ke Badan Amal.. [FOTO]
“Rambutku sering terjebak dalam
pintu mobil bahkan membuatku
tersandung jika Aku membungkuk
tapi aku takut memikirkan
kehilangan mereka.”
“Rasanya aneh. Aku merindukan
mereka sekarang tapi kepala saya
jauh lebih ringan dan saya
memiliki reaksi lebih cepat dari
semua orang. ” Nyonya Jamison
berharap untuk mengumpulkan
uang lebih banyak dengan
melelang rambutnya

Nenek Berumur 140 Tahun Ditemukan di Bekasi oleh Petugas Sensus Minggu, 16 Mei 2010


Petugas Pencacah Lapangan (PPL) Badan Pusat
Statistik (BPS) Kabupaten Bekasi, Syamsudin, di
Cikarang, Kabupaten Bekasi, Sabtu (15/5/2010).
Kendati belum memiliki Kartu Tanda Pengenal
(KTP), kata Syamsudin, namun kebenaran dari
pria lanjut usia itu dikuatkan dengan adanya
peristiwa yang dilalami Karnita pada saat
penjajahan Jepang maupun Belanda pada tempo
dulu.
"Selain itu, saya telah menanyakan kepada pihak
keluarga perihal pernikahan Karnita yang hingga
kini telah memiliki 13 istri yang seluruhnya sudah
meninggal dunia," katanya.
Karnita, ujar Syamsudin, merupakan keturunan
Cirebon yang sebelumnya selalu berpindah-
pindah tempat dan akhirnya menetap di Desa
Segara Jaya, Kabupaten Bekasi.
"Karnita mengaku memiliki penyakit di bagian
matanya, namun masih kuat untuk membantu
keperluan rumah tangga cucunya di seperti
mengangkat air, memasak, dan lainnya," ujar
Syamsudin.
Sementara itu, salah seorang cucu Karnita, Warni
(45), membenarkan bahwa usia kakeknya telah
menginjak 140 tahun.
Menurut dia, rutinitas yang paling menonjol dari
keseharian Karnita adalah melakukan puasa mutih
selama 21 hari karena dipercaya dapat
memperpanjang umur.
Tokoh yang paling digemari Karnita adalah
mantan Presiden Soekarno yang hingga kini
masih dikenangnya. "Saya yakin Soekarno, masih
mengawasi bumi nusantara ini," katanya sambil
terbata-bata.
Menurut Karnita, keyakinan itu didapat ketika dia
melakukan puasa mutih 21 hari dan bertemu
dengan Soekarno yang menurutnya pada saat itu
mengenakan pakaian adat Jawa dengan menaiki
sebuah becak.
Karnita mengaku pernah menjabat sebagai
pimpinan latihan pemuda sewaktu penjajahan
Jepang di Indonesia. "Saya pernah memimpin
pemuda untuk latihan perang melawan penjajah,"